Pada suatu Petang di Tikungan yang Sunyi


Petang, seperti mimpi,

kita terpejam kemudian menjelma yang lainnya

sepertinya kita bukan yang ada

 

petang, seperti mimpi

setiap kita terbagun

seolah tersadar

kemudian hilang

 

mimpi, seperti petang

senjanya bertabur di kedalaman sunyi

petang, seperti abu

lengang disetiap tikungan

 

langit abu

malam, hujan bintangbintang

 

maka pada setiap sujud

kita rapalkan senandung sunyi

hingga ke dasar petang

 

barangkali selaksa purnama

bersinar dipadang do’a

 

petang ini,

kita hanya terpejam

sebentar

sesekali meratap sesuatu

lalu esok akan kembali

seperti muasalnya

setelah fajar menghantarkan hawanya

kemudian matahari menjulurkan lidahnya

 

2009

Tidak ada komentar: