Untuk alasan apapun, aku tidak pergi
Kepalaku sakit di kamar yang kupadamkan sejak senja
Sementara di luar udara menyergap kepala dan akal
Keinginan selalu menjelma keparat kecil yang tak habis-habis membuat derita
Di kamarku, langit lebih runtuh,
Di kamarku, orang-orang lebih sakit dan brutal
Di kamarku, rencana-rencana berjalan di tempat
Sementara di luar, kaki-kaki telanjang dapat mencapai tinggi menara, gedung-gedung megah, rumah-rumah mewah juga pabrik-pabrik dan perpustakaan yang selalu ingin kubakar.
Di kamarku, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi lebih keparat, pemimpinnya brutal dan sakit, pengikutnya dusta amanah
Di kamarku, tembok-tembok akan lebih runtuh
Selalu, di kamarku lebih dari lumpur atau gempa bumi
Di kamarku, bencana lebih dahsyat,
Rembulan pecah, sementara di luar sinarnya begitu memukaumu
Di kamarku, gincu lebih merah dari darah
Hak sepatu lebih tinggi dari hak kaki yang tak sanggup lagi menginjak tanah
Di kamarku, kutikam dada kekasih dan kupenggal kepalanya dari belakang
Sementara di luar, mereka sibuk mengelus dada dan kening kekasihnya
Di kamarku, banyak lagak penjaga moral
Di kamarku do’a-do’a terkunci
Mati lebih mati daripada mati
Juli, 2010