Mencari
Engkau
Menyusur
hutan hutan kayu
Beradu
aliran hujan
Lumpur
dan jarak makin kelu ditempuhi
Menep
Menepi
diri di balik bukit bukit kemayu
Aroma tanahmu bikin makin cemburu
Syahdu
rinai renggut cinta picisan dari
Keruh
muslihat dan luka luka
Lalu
laku apa berseru rindu?
Tirakat sunyi belantara kalbu
Pikir
apa menanjaki setiap inci kesombongan?
Sumpah
dewa ditutur saat perjalanan di taman edelweis
Lalu
dilupa habis racun semesta merasuk dinding kalbu
Sepakat
dengan angin di eloknya sabana
Akad
murah pada samudera awan dan tempias mentari
Menantu
palsu perkawinan diri dengan semesta
Telanjang
Luruh
di beranda agungmu
Di
tiupan badai dan percikan air langitmu
Aku
gigil dicelah bumimu, aliran arahmu
Jalur
lajurmu berhijab kabut
Kabur
pandang setiap percabangan
aku, sepotong kecil apa saja yang
Memanggul
kepalsuan
Dosa
doa pinta bersua
Pilih
bahagia murahan atau meramu harga diri
Di
puncak cahyamu, tak kutemukan Engkau melainkan
Diriku
sendiri
Oktober
2016