Pesta dungu Lelaki Pertapa

Lelaki bayangan kutemukan digigir senja
Kala ia rampung setubuhi pertapaan
_tasbih di lehernya bagai rantai membekap laku
Kutinggalkan ia yang tak pernah kukenal
Menuju batu semedi
_ia lemparkan tasbih pada lenganku

Dengan mata pejam,-
Aku melihat
Lelaki pertapa pesta raya kedunguan
Dengan sarung dan sorban
Ia tarik kutang dan jarit
Lidah dzikir menjilati kulit belia
Yang lebur tanpa suweng dan teklek
Lelaki pertapa
Di dalam gua
Menemukan gua dalam tubuh belia
Memasukinya tanpa kikuk
Jumpalitan diatas batu
Berendam di sendang,_kolam darah
_dipucuk stalagtit
Tetesan air menjelma lelaki renta berjubah abu
Sorban putih di kepalanya
Air mata cahaya mengaliri dukanya
Sebab durhaka lelaki pertapa

Rumah Senja, 1 Oktober 2011

Ekstase II

Pejamkan matamu,-
Lihatlah bahwa malaikat sedang bertengger di pucuk hidungmu
Mereka mengucap salam
Bagi si penembus benang merah,-
Antara malakut dan jabarut
Apa kau senang?
Lihatlah pula,-
Naga agung
Yang kedua sayapnya mampu
Melingkupi bumi
Lalu apalagi alas an untuk tetap hidup
Menghidupi,-
Pemujaan
Persetubuhan dengan nasut
Candu abadi

Fragmen Realita

Apa yang kau pikirkan?
Kau berkata aku mendramatisir hidupku?
Apa kau merasa paling benar?
Hidupku impresif bukan?
_aku hidup dalam fantasi
Fiksi dan imaji
Aku hidup dalam fiksi
Jika kau menganggapnya omong kosong belaka
Maka enyahlah,-
Apa?
Kau berkata aku harus realistis?
Realistis yang mana menurutmu?
Pongah dengan kepuasan dan gelimang cinta?
Atau realitas bunuh diri?ah maksudku bunuh raga,
Ah, bunuh jiwa.
Atau realitas saling jegal?atau beralih profesi sebagai jagal?
Manusia saling makan, saling mengkafirkan
Rebutan singgasana maha korup?
Realitas yang mana yang kau maksud?
Yang berkuasa dengan bedil dan belati?
Atau menggaji seseorang untuk mati dengan meledakkan diri?
Mengabarkan kepalsuan yang palsu?
Untuk mengabarkan,-mengaburkan dusta penguasa?
Penguasa yang mans?penguasa dalam diri atau penguasa diluar diri?
Atau yang mana?realaitas yang kau maksud?tolong jelaskan
Maafkan aku tak sepadan dengan engkau untuk mengetahuinya
Rumah Senja, Oktober 2011

Pernyataan Cinta

Decau jantung yang kudengar dari dadamu

Lenyap

Seperti kisah didongengkan saat senja

Dilalai kala fajar

_Kau mengantarku pada jalan

Fantasi pelacur tak menemu pucuk nikmat

Bila malam

Mencipta aroma berahi,seperti bau nanah dan darah

Ranjang menggelinjang

Menggoyah gemetarku atas kesumat dan kesunyian

Ranjang menggelinjang

Runtuhkan sang batu didadaku

_Bahwa aku,kau atau kita

Telah bersepakat dengan thagut

Ya, bercinta diatas ranjang penuh bara dan pedang

_aku tak habis fikir,-

Cumbu telah berkhianat pada cinta

_Atau sebaliknya

Rumah Senja

1 Oktober 2011

Durhaka II

Kau bilang kau menyukaiku
Lalu apa yang kau suka dariku?
Apakah mataku?kalau begitu aku akan mencongkelnya
Untukmu,
Bibirku?
Aku akan memotongnya
Untukmu,
Atau alisku?
Tenang saja aku akan mencukurnya untukmu,
Tubuhku?
Baiklah kalau begitu kita panggil izroil,
Lalu ambillah jasadku
Apa?kau ingin tambah bonus senyuman?
Kalau begitu lukislah senyumku lalu pandangilah sampai kau muak
Ambillah bagian mana saja yang engkau inginkan, yang engkau sukai
Akan kumintakan izin pada yang memililikinya

Rumah Senja
15 September 2011

Durhaka I

Kepalang tanggung

Jika ini rahmat tuhan maka

Kuelak,kubiarkan lalu

Namun jika ini thagut,aku mengutuknya

Bersamaan dengan hangat dadaku_dadamu

Tak biasanya gerimis turun

Menanggalkan pelangi setengah jalan

_Bagaimana kuterjemahkan kisah senja

Jika yang kukutuk adalah anugerah

Atau hujamkan pedang di dadaku

Amputasi perasaan sekarang juga

Daripada mati berkalang lelaki

September 2011