Malam Badai

Kukemas seluruh rasa terbaik tuk tualang di malam lengang
Menyimak peta dan keyakinan juga bekal sekantung doa sejak dalam kandungan
perjalanan agung diiringi lonceng para pertapa
Seruling syahdu menembus langit bertebaran gemintang
Ooo angin hijau, sabarlah sejenak biar kudaki terjal tanah ini.
Biar terjebak angkuhmu angkuhku
Biar merangkak berpegang rumputan basah
Terguling gelincir polosnya alam
Gemetar dan beku aku engkau
Terjang badai di malam bisu
Tak bertanya dimana puncak
Karena bagiku tak pernah ada
Meski rumpun edelweis bernyayi
Aku tidak akan kembali untuk mengambil apa yang sudah menjauh

08-2016

Tidak ada komentar: