"hujan saja hari ini,tak kan ada yang menjahit langit..dan aku bukan malaikat kecil yang manis mengganti sajak saat mendung mulai menyergap wajahmu"
Almarhum Asmara (Asma sira-asma ingsun)
Kopi senja, retas-retas gerimis, gelas pecah dan istri simpanan
Lengkapi dapur kakek tua
Rumah-rumahnya raib dikencingi kuda-kuda gaib
Ribuan pedati
Hampiri kakek pembawa cawan yang gumpil
Hendaklah pulang
Randu-randu gugur
Terpaan musim masam
Dilumat keramat
Sudahlah, rindu dan luka teramat getir
Berdesir-desir dadamu-dadaku
Meratap liukan luapan asmara
Yang pada akhirnya menjuntai
Jelma kembang tetes perpisahan
Lukaku-lukamu tak kunjung kering
Pada setiap peristiwa
Dendamku-dendammu berderu
Kecamuk kian meronta
Berontak pada silam
Pada cawan gumpil dan cangkir
-Kuda-kuda berlari menjemput kakek
macan putih siap sigap menyambut
Darahmu yang kopi
Nov 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar